Minggu, 11 Januari 2009

pemanasan blobal






Pengertian Pemanasan Global

Pengertian Pemanasan Global (Global warming)

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pada saat ini bumi menghadapi pemanasan yang cepat. Menurut para ahli meteorologi, selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat dari 15oC menjadi 15.6oC. Hasil pengukuran yang lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga data pengukuran satelit sejak tahun 1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat terjadi setelah tahun 1980, tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Secara kuantitatif nilai perubahan temperatur rata-rata bumi ini kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa terhadap lingkungan.

Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya seperti Metana, Chlor, Belerang dan lain sebagainya. Pelepasan gas-gas tersebut telah menyebabkan munculnya fenomena yang disebut dengan Efek Rumah Kaca (green house effect).

Efek rumah kaca terjadi karena gas-gas yang dilepaskan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil bersifat seperti rumah kaca. Rumah kaca bersifat meloloskan radiasi gelombang pendek dari radiasi matahari, tetapi akan menahan pantulan radiasi matahari tersebut yang setelah mencapai permukaan bumi, berubah menjadi radiasi gelombang panjang. Selama matahari bersinar, akan terjadi akumulasi radiasi sehingga temperatur di dalam rumah kaca akan semakin panas.

Secara umum, negara negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Jepang dan Kanada merupakan negara-negara penghasil gas rumah kaca terbesar, sehingga disinyalir sebagai negara-negara yang paling bertanggung jawab terhadap pemanasan Global. Untuk menetralisir citra negatif yang melekat pada negara-negara industri tersebut, mereka terkadang menuduh negara-negara berkembang seperti Indonesia dan Brasil yang memiliki hutan yang luas, ikut bertanggung jawab pula terhadap pemanasan global karena praktek penebangan hutan. Padahal kebutuhan kayu di negara-negara industri tersebut sebagian besar dipenuhi dari penebangan hutan-hutan di negara berkembang.

Dampak pemanasan global yang terjadi di setiap negara berbeda karena faktanya iklim di setiap negara berbeda yaitu terdiri dari tropik dan subtropik. Di negara subtropik yang memiliki 4 musim, dampak pemanasan global terutama terjadi pada perubahan suhu yang makin ekstrim saat musim panas (suhu lebih panas) dan saat musim dingin (suhu lebih dingin). Sedangkan dampak yang terjadi di daerah tropik terutama berpengaruh terhadap pergeseran musim (awal dan akhir musim hujan atau kemarau) serta meningkatnya kasus wabah penyakit. Selain itu dampak yang dirasakan oleh negara kepulauan adalah ancaman berkurangnya panjang garis pantai akibat meningkatnya tinggi muka laut karena mencairnya lapisan es di kutub.

Dampak yang terjadi akibat pemanasan global sangat beragam yaitu dampak terhadap cuaca, tinggi muka air laut, pertanian, hewan dan tumbuhan serta kesehatan manusia.

Akibat pemanasan global temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat. Curah hujan meningkat, air akan lebih cepat menguap dari tanah, akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Topan badai lebih sering terjadi.

Pemanasan global akan mencairkan banyak es di kutub. Akibatnya tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10-25 cm selama abad 20. Diprediksi pada abad 21, akan terjadi peningkatan tinggi muka air antara 9 รข€“ 88 cm. Padahal menurut perhitungan para ahli IPPC (lembaga internasional yang menangani perubahan iklim), kenaikan 100 cm muka air laut akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17.5 persen daerah Bangladesh. Dan ribuan pulau kecil di Indonesia akan tenggelam.

Wabah penyakit yang biasanya ditemukan di daerah tropik, seperti malaria dan DBD diperikirakan akan meningkat sebesar 60 %.

Fakta yang tercatat menunjukkan bahwa akibat gelombang panas yang terjadi pada bulan Juni 2003 telah menewaskan 25.000 penduduk Eropa. Sedangkan menurut laporan BBC, musim dingin yang ekstrim yang terjadi pada bulan Desember 2003 telah menyebabkan kematian 2500 penduduk Inggris. Bahkan menurut laporan WHO pada bulan Desember 2003, pemanasan global telah membunuh 150 ribu orang tiap tahun. Menurut perkiraan WHO, dalam 30 tahun mendatang, angka kematian yang disebabkan oleh pemanasan global akan mencapai angka 300 ribu per tahun.